TEKNOLOGI OFER (ORGANIC FERTILIZER)
UNTUK PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN
Pemupukan dengan
bahan kimia secara terus-menerus dengan jumlah yang semakin besar tanpa
diimbangi dengan penambahan bahan organik akan berpengaruh negatif
terhadap sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan biologi tanah.
Kualitas tanah akan cenderung menurun. Selain kelangkaan pupuk, harga
pupuk kimia juga sudah semakin memberatkan petani.
Proses pemberian
pupuk haruslah berpedoman kepada pola keseimbangan alam. Penambahan
bahan-bahan organik dapat diberikan sekaligus dengan penambahan pupuk
kimia sesuai jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman. Penerapan teknologi
pemupukan dengan kompos merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan
kualitas dan kesuburan tanah sekaligus membangun pertanian yang sehat
dan ramah lingkungan. OFER (Organic Fertilizer) merupakan pupuk organik
yang ramah lingkungan, tidak berbau, dapat dicampur dengan pupuk
kimia/anorganik dan cocok untuk semua jenis tanaman.
Pupuk organik OFER
produksi Lembaga Pertanian Sehat (LPS) Dompet Dhuafa telah diuji
melalui analisa hara di laboratorium yang terakreditasi yaitu
Balitbiogen Departemen Pertanian Bogor pada tahun 2007. OFER dibuat
dari bahan-bahan limbah ternak dan hijauan melalui teknologi fermentasi
yang diperkaya dengan mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman,
serta ramah lingkungan. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari
aplikasi OFER di lahan pertanian diantaranya :1. Kesuburan tanah
bertambah, 2. Terjadinya perbaikan struktur tanah, 3. Memperbaiki sifat
kimia tanah (meningkatkan KTK tanah), 4. Keamanan penggunaannya dapat
dijamin. Pupuk organik tidak akan merugikan kesehatan ataupun mencemari
lingkungan. Pembuatan pupuk organik teknologi OFER dilakukan secara
aerobik dengan kandungan Hara sebagai berikut:N total : 1,80 %, P2O5 : 1,49 %, K2O: 2,52 %,CaO: 1,82 %,MgO: 0,30 %,C-org : 48,2 %,C/N ratio : 15,0 %.
Untuk aplikasi dalam
pemakaian pupuk organik OFER pun sangat mudah dan praktis. Dosis dan
Cara Pemupukan teknologi OFER antara lain:
- Tanaman pangan/palawija: padi, jagung, kedelai, kacang tanah diberikan rata-rata 2 – 3 ton/ha pada saat olah tanah.
- Tanaman sayuran: cabe, terong, bayam, kangkung, timun diberikan rata-rata 4 – 5 ton/ha pada saat olah tanah.
- Tanaman buah-buahan: jeruk, mangga, durian, rambuatan diberikan rata-rata 4 – 6 ton, setiap 4 – 6 bulan sekali
- Tanaman hias: bunga, kaktus, tanaman obat ditaburkan secukupnya disekitar tanaman setiap bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar